
SDK PANTI PARAMA PANDAAN TERAKREDITASI "A"
ELEMENTARY SCHOOL
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAIKEM)
Mengutamakan Kualitas
Mendididik dengan Disiplin
Melayani dengan Hati

(0343) 631768
BLOG: http://sdkpantiparama.blogspot.com/
EMAIL : pantiparamas@yahoo.co.id
KODE POS ; 67156
Jl. A. Yani No. 70 Kec. Pandaan Kab. Pasuruan
St. Veronica
St. Veronika adalah seorang wanita Yerusalem yang menyapu wajah Yesus dengan sepotong kain, pada saat Yesus memanggul salib-Nya ke Kalvari. Menurut tradisi, pada kain itu kemudian tercetaklah gambar wajah Yesus. Memang kisah tersebut tidak tertulis dalam Injil/ Kitab Suci, namun kisah tentang Veronika tersebut telah dikenal sejak jaman jemaat awal.
Nama “Veronika” sendiri merupakan nama Latin dari Berenice, sebuah nama Makedonia, yang artinya adalah “pembawa kemenangan”/ bearer of victory (menurut bahasa Yunani, phere- nike). Secara etimologis, asal katanya adalah sejati/ true (Latin: Vera) dan gambar/ image (Yunani: eikon).
Menurut Encyclopedia Britannica, kisah tentang St. Veronika adalah sebagai berikut:
“Eusebius dalam bukunya Historica Ecclesiastica (vii 18) mengisahkan bahwa di Kaisarea Filipi hidup seorang wanita yang disembuhkan oleh Kristus karena perdarahan (Mat 9:20). Kisah itu tidak dilengkapi dengan nama wanita yang disebutkan dalam Injil tersebut. Di Barat, wanita itu diidentifikasikan sebagai Martha dari Betania, di Timur ia dikenal dengan nama Berenike, atau Beronike, nama yang tertera di dalam naskah “Acta Pilati“, sebuah karya kuno di abad ke-4. Adalah menarik untuk menyimak bahwa permberian nama Veronika dari kata Vera Icon (eikon) “true image” berasal dari Otia Imperialia (iii 25) dari Gervase of Tilbury, yang mengatakan: “Est ergo Veronica pictura Domini vera.”
The Catholic Encyclopedia di tahun 1913, menambahkan:
“Kepercayaan tentang eksistensi gambar Kristus yang otentik itu terkait dengan legenda kuno dari Raja Abgar dari Edessa, dan tulisan apokrif yang dikenal dengan “Mors Pilati” (the Death of Pilate)….”
Menurut legenda, Veronika membawa kain dengan gambar wajah Yesus tersebut keluar dari Yerusalem, dan menggunakannya untuk menyembuhkan Kaisar Tiberius. Kain tersebut kemudian dibawa ke Roma di abad ke-8, dan dipindahkan ke basilika St. Petrus tahun 1297, atas perintah Paus Bonifasius VIII. Relikwi tersebut kini masih ada di sana, dan tindakan kasih St. Veronika diperingati dalam perhentian keenam dalam Jalan Salib.
Kisah St. Veronika disebut dalam penglihatan Sr. Marie of St. Peter, seorang biarawati Karmelit yang hidup di Tours, Perancis, yang memulai devosi kepada Wajah Kristus yang Suci. Sr. Marie mengatakan bahwa tindakan sakrilegi dan penghujatan kepada Tuhan dewasa ini menambahkan air ludah dan lumpur di wajah Yesus, yang diseka oleh St. Veronika pada saat Yesus memanggul salib-Nya. Menurut Sr. Marie, Kristus menghendaki devosi kepada wajah-Nya yang kudus, sebagai silih atas dosa sakrilegi dan penghujatan kepada Allah. Devosi ini disetujui oleh Paus Leo XIII di tahun 1885.
Demikian yang dapat saya tuliskan tentang St. Veronika.
Sebagai tambahan, memang perhentian 3,4,6,7 dan 9 dalam Jalan Salib yang kita kenal sekarang tidak disebutkan secara eksplisit dalam Kitab Suci. Maka Paus Yohanes Paulus II pada hari Jumat Agung 1991 memperkenalkan devosi Jalan Salib berdasarkan Kitab Suci (Scriptural Way of the Cross), yang juga disetujui oleh Paus Benediktus XVI di tahun 2007. Tentu ini tidak dimaksudkan untuk membatalkan meditasi Jalam Salib yang sudah kita kenal. Jalan Salib menurut Kitab Suci ini dimaksudkan sebagai salah satu alternatif cara untuk merenungkan sengsara Kristus, dan devosi ini dapat pula dilakukan oleh umat Kristen non- Katolik.

